Jakarta - Sebuah adegan seks antara seorang pria dengan robot di
film seri `Humans`, membuat banyak penonton terkejut. Tapi hubungan seks
antara manusia dan robot akan terlihat biasa di beberapa tahun
mendatang.
Seorang psikolog seks, Dr Helen Driscoll, berpendapat bahwa seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya, termasuk game online dan media sodial serta berhubungan intim dengan robot kemungkinan dapat mempengaruhi kesehatan mental.
"Boneka seks bisa didapatkan dengan mudah secara online, dan kemajuan teknologi yang begitu pesat akan memungkinkan mereka `datang untuk hidup`," tulis Dr Driscoll dalam sebuah blog.
Robophilia, sebutan untuk manusia yang memiliki daya tarik seksual kapada robot, lanjutnya, seperti sesuatu yang asing, tapi bisa menjadi biasa bagi mereka yang menyukai teknologi.
"Teknologi virtual reality menjadi lebih realistis dan mendalam serta mampu meniru dan bahkan meningkatkan pengalaman seks dengan manusia. Dapat dibayangkan bahwa banyak dari mereka yang akan memilih untuk bercinta dengan robot ketimbang dengan manusia," pungkas Dr Driscoll.
Selain mendorong manusia untuk berhubungan fisik dengan robot, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang kian maju juga bisa mengaktifkan robot atau bahkan program komputer untuk menjadi cukup realistis bagi manusia untuk jatuh cinta dengannya.
Baru-baru ini, `aplikasi kekasih virtual` di China yang disebut Xiaoice dilaporkan akan membuat banyak orang patah hati. Pengguna dapat menambahkan Xiaoice sebagai teman pada beberapa layanan jejaring sosial seperti Weibo, Twitter, dan TouchPal.
"Tren ini mungkin tampak seperti sebuah masalah, tetapi karena kemajuan teknologi, hal itu akan luntur karena akan sulit untuk membedakan antara kecerdasan buatan dan mesin," papar Dr Driscoll.
Seorang psikolog seks, Dr Helen Driscoll, berpendapat bahwa seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia maya, termasuk game online dan media sodial serta berhubungan intim dengan robot kemungkinan dapat mempengaruhi kesehatan mental.
"Boneka seks bisa didapatkan dengan mudah secara online, dan kemajuan teknologi yang begitu pesat akan memungkinkan mereka `datang untuk hidup`," tulis Dr Driscoll dalam sebuah blog.
Robophilia, sebutan untuk manusia yang memiliki daya tarik seksual kapada robot, lanjutnya, seperti sesuatu yang asing, tapi bisa menjadi biasa bagi mereka yang menyukai teknologi.
"Teknologi virtual reality menjadi lebih realistis dan mendalam serta mampu meniru dan bahkan meningkatkan pengalaman seks dengan manusia. Dapat dibayangkan bahwa banyak dari mereka yang akan memilih untuk bercinta dengan robot ketimbang dengan manusia," pungkas Dr Driscoll.
Selain mendorong manusia untuk berhubungan fisik dengan robot, teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang kian maju juga bisa mengaktifkan robot atau bahkan program komputer untuk menjadi cukup realistis bagi manusia untuk jatuh cinta dengannya.
Baru-baru ini, `aplikasi kekasih virtual` di China yang disebut Xiaoice dilaporkan akan membuat banyak orang patah hati. Pengguna dapat menambahkan Xiaoice sebagai teman pada beberapa layanan jejaring sosial seperti Weibo, Twitter, dan TouchPal.
"Tren ini mungkin tampak seperti sebuah masalah, tetapi karena kemajuan teknologi, hal itu akan luntur karena akan sulit untuk membedakan antara kecerdasan buatan dan mesin," papar Dr Driscoll.
ConversionConversion EmoticonEmoticon