Lewati Gunung dan Sungai, Biaya Bikin Kereta di Papua Mahal

Lewati Gunung dan Sungai, Biaya Bikin Kereta di Papua Mahal 

Jakarta -Pembangunan jaringan kereta di Pulau Papua menjadi prioritas pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Fase pertama, jaringan kereta akan dibangun membentang dari Sorong sampai Manokwari di Provinsi Papua Barat sepanjang 390 kilometer (km). Kebutuhan dana diprediksi Rp 10,33 triliun.

Kementerian Perhubungan (Kemehub) sebagai penanggungjawab proyek menyatakan, biaya pengembangan jaringan kereta di Papua tersebut tidak sedikit.

Secara geografis, rute kereta yang dilalui akan melewati pegunungan dan sungai. Hal ini memicu biaya konstruksi menjadi mahal.

"Di sana banyak ada pegunungan dan sungai. Maka konstruksi kemungkinan banyak memakai jembatan atau buat terowongan," kata Kepala Subbagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Joice Hutajulu, Selasa (11/8/2015).

Ada pula biaya kemahalan yang harus dicadangkan dalam proyek kereta pertama di Papua itu. Harga dan ketersediaan material pendukung konstruksi menjadi pertimbangan memasukkan pos biaya kemahalan.

"Kalau mau bangun, batu kerikilnya dari mana, terus semennya bagaimana. Di sana kan relatif mahal. Kemudian harus mendatangkan SDM. Di sana muncul biaya kemahalan," ujarnya.

Kini, proyek kereta rute Sorong-Manokwari memasuki tahap studi kelayakan atau feasibility study. Dalam studi akan menghitung besaran biaya hingga rute yang dilewati. Fase ini ditargetkan tuntas pada tahun ini.

Selanjutnya, Kemenhub melakukan proses Detail Engineering Design (DED) di 2016. Berbarengan dengan DED, Kemenhub akan melakukan kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) hingga pembebasan lahan.

Proses konstruksi rencananya akan dilakukan selama 2 tahun yakni dari 2018 sampai 2019.

Sumber Detik
Previous
Next Post »
Thanks for your comment