Ormas Minta Anggota Tahan Diri Sikapi Bentrokan di Gembrong

Ilustrasi kericuhan.
Jakarta - Bentrokan antaranggota organisasi masyarakat (ormas) terjadi di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Seorang anggota ‎ormas dari Pemuda Pancasila (PP) dikejar puluhan anggota ormas dari Forum Betawi Rempug (FBR). 2 Warga terluka dalam kejadian tersebut.

Ketua Forum Betawi Rempug KH Lutfi Hakim meminta anggotanya di lapangan untuk menahan diri dan tidak terpancing emosi, terlebih saat ini pihaknya tengah merayakan HUT ke-14 FBR.
"Saya mengharapkan kepada seluruh keluarga besar FBR untuk menahan diri dan tidak terpancing provokasi sekelompok orang yang mencari keuntungan akibat adanya kericuhan ini," ujar Lutfi saat dihubungi Sabtu (8/8/2015) malam.
Lutfi pun mengaku pihaknya telah mengumpulkan para ketua FBR dari tiap wilayah di Jakarta untuk menahan para anggotanya agar tidak mudah terpancing emosi.
"Kita sudah rapat, dan memantau setiap anggota di lapangan agar masalah ini tidak berlanjut," ucap dia.
Kronologi Versi FBR
Lutfi menceritakan awal kejadian tersebut. Saat itu rombongan anggota FBR yang sedang melakukan konvoi melewati kawasan sekitar Pasar Gembrong, namun tiba-tiba ada sebagian orang yang melakukan tindakan provokatif, sehingga membuat emosi anggota FBR terpancing.
‎"Teman- teman sedang lewat terowongan fly over di Pasar Gembrong, lalu ditimpuki batu oleh sekelompok orang. Mereka pun terpancing," ucap dia.
Namun saat bentrok terjadi, segerombolan orang yang berhadapan dengan massa FBR rupanya telah mempersiapkan diri dengan senjata tajam dan siap menyerang massa FBR.
"Tapi rupanya mereka sudah prepare dan sengaja memicu kericuhan, di mana mereka telah siap dengan senjata tajam," ucap Lutfi.
Atas kronologi itu, Lutfi menolak kalau FBR disebut sebagai pemicu masalah keributan. Justru, Lutfi menganggap pihaknya yang menjadi korban karena adanya sebagian anggotanya yang terluka.
"‎Justru anggota saya luka dan motornya dibakar," ujar dia.
Ia pun menegaskan kalau anggotanya yang melakukan konvoi telah mematuhi aturan lalu lintas dan tidak melakukan aksi-aksi yang merugikan masyarakat. Namun atas kejadian tersebut, ia mengaku heran, lantaran aktivitas organisasi yang ia pimpin selalu dicitrakan negatif.
"Herannya acara- acara FBR kenapa sepertinya tidak boleh berjalan tertib, lancar kondusif dan tanpa diwarnai kericuhan. Padahal milad tahun lalu saya mengadakannya di Istiqlal dengan tarawih dan tahajud berjamaah di salah satu malam-malam terakhir Ramadan enggak ada masalah," tutur dia.
Lutfi pun mengaku selain memerintahkan para anggotanya untuk menahan diri, pihaknya juga berupaya melakukan komunikasi dengan pihak pimpinan di Pemuda Pancasila agar masalah tersebut tidak berlanjut.
"Tentunya dan hubungan kami (antara pimpinan FBR dan PP) sebenarnya sangat baik," pungkas Lutfi.

Sumber Liputan6
Previous
Next Post »
Thanks for your comment