Bekasi - Jajaran Kepolisian Polresta Bekasi Kota memastikan,
kematian Evan Cristoper Situmorang (12), pelajar SMP Flora, Pondok Ungu
Permai, Bekasi Utara, bukan karena kelelahan mengikuti Masa Orientasi
Siswa (MOS) di sekolahnya. Evan meninggal karena penyakit jantung.
"Saya ungkapkan, meninggalnya Evan tidak ada kaitannya dengan
kegiatan MOS. Evan meninggal karena penyakit jantung," ujar Kepala
Polresta Bekasi Kota Komisaris Besar Daniel Bolly Tifaona di Bekasi, Rabu (5/8/2015).Daniel mengatakan, setelah berobat ke Puskesmas, Evan meminum obat penghilang rasa sakit dan antibiotik untuk mengobati sakit di kakinya. Namun, meninggalnya Evan sendiri bukan karena sakit tersebut, melainkan karena penyakit jantung.
Selama ini, kata Daniel, Evan diduga meninggal akibat mengikuti kegiatan MOS. Akan tetapi berdasarkan hasil penyelidikan, polisi tidak menemukan ada kegiatan yang membahayakan siswa selama MOS.
"Kami tidak menemukan tanda-tanda kegiatan yang membahayakan siswa," jelas dia.
Daniel mengatakan, pihak kepolisian telah memeriksa 18 saksi untuk mengungkap kasus ini. Mereka terdiri dari kepala sekolah, pemimpin MOS, mentor, siswa yang juga mengikuti MOS, orangtua Evan, tetangga Evan, dokter di Puskesmas, dan dokter di Rumah Sakit Citra Harapan Indah.
Menurut Daniel, penyelidikan kasus ini dilakukan sejak 2 Agustus sampai Rabu 5 Agustus pagi. Kasus Evan pun tidak akan ditingkatkan ke tahap penyidikan.
Evan merupakan siswa baru yang mengikuti kegiatan MOS di SMP Flora. Setelah kegiatan itu, Evan mengalami biru-biru dan bengkak di bagian kakinya. Dua pekan setelahnya, Evan meninggal.
Mengenai hal ini, pihak sekolah membantah, kematian Evan akibat kegiatan MOS di sekolah tersebut. Sebab, setelah kegiatan MOS berakhir 2 minggu sebelum kematian Evan, sekolah diliburka
sumber Liputan6
ConversionConversion EmoticonEmoticon