Gaya Kencing kamu berdiri apa jongkok?

pada dasarnya banyak sekali lelaki yang kencing dalam posisi berdiri. karna tidak merepotkan tinggal buka celana langsung sooorr tapi taukah kalian bahawa kencing bediri itu kurang benar? terus kencing yang benar itu gimana ? iyaa kencing yang benar itu kencing dalam posisi duduk/jongkok,
berikut penjelasannya
Inilah Sebabnya Laki-Laki Dilarang Kencing Sambil Berdiri
Fungsi Kencing
Kencing merupakan proses alami dari tubuh sebagai akibat metabolisme untuk mengeluarkan zat-zat beracun. Sisa-sisa metabolisme dalam tubuh secara otomotatis akan tersalurkan keluar tubuh. Bahkan ada standar penilaian kualitas kesehatan manusia berdasarkan air kencingnya. Caranya dengan mengenali tipe warna dan bau air kencing setelah bangun tidur. Jika baunya khas dan wangi, serta warna yang wajar, maka kesehatan tubuh masih normal. Berbeda jika warnanya sangat pekat dan berbau tak wajar, bisa dipastikan kalau ada masalah dengan kesehatan tubuh orang tersebut. Nah, lalu apa masalahnya dengan kencing sambil berdiri?
Alasan Larangan Kencing Berdiri
Sejak diturunkannya Al Qur’an, Nabi tak pernah lagi kencing sambil berdiri. Ada beberapa alasan menarik dan sangat masuk akal. Pertama-tama dilihat dari sudut pandang syariat agama. Sudah dijelaskan berkali-kali kalau syarat orang yang hendak menunaikan ibadah adalah bersuci. Maksudnya adalah membersihkan seluruh tubuh dari najis. Kelihatannya sangat mudah kan? Orang hanya perlu mandi dan membersihkan setiap bagian tubuhnya. Setelah itu dilanjutkan dengan berwudu. Tapi apakah tubuh sudah benar-benar bersih? Seringnya, orang yang kencing sambil berdiri merasa nyaman apalagi sambil mandi. Tetapi ketika tubuh sedang kencing sambil berdiri, tidak semua air seni sudah keluar saat kencing tersebut. Mengapa? Kebanyakan pria pasti sedikit merasa tak puas setelah kencing sambil berdiri. Rasa-rasanya, masih ada yang tersisa atau mengganjal dan belum dikeluarkan semuanya. Faktanya, masih tersisa air seni yang terselip di batang zakar, kantong dan telurnya. Kondisi tersebut tentu saja tidak benar-benar membersihkan air seni dalam kantong zakar. Karena sisanya masih tertahan. Lebih gawat lagi jika kencing dilakukan sebelum menunaikan sholat. Meskipun sudah berwudlu, sholatnya pasti tidak akan sah karena masih ada sisa air kencing yang belum dikeluarkan. Hal itu juga sudah dijelaskan dalam sebuah Hadis Nabi kalau salah satu siksa kubur yang diderita disebabkan oleh jasad yang semasa hidupnya tak membersihkan diri dari air kencing.
Sementara, ada tinjauan menarik dari segi agama. Sudah pasti bahwa setiap larangan dan anjuran ada penjelasan yang masuk akal. Nah, bagi para pria yang punya kebiasaan kencing sambil berdiri, ada risiko mengidap penyakit batu ginjal. Penjelasannya begitu sederhana. Sisa-sisa air kencing dalam batang dan buah zakar yang tidak terbuang akan mengeras setelah beberapa lamanya. Lalu akan terbentuk endapan-endapan kristal dalam ginjal berbentuk seperti serpihan batu. Risiko lainnya adalah penyakit lemah syahwat yang bisa dialami akibat kencing berdiri dan tidak membersihkannya dengan benar. Oleh karena itu, waspadailah segala risiko akibat dari kebiasaan yang tak disadari.
Cara Kencing Yang Benar
Lalu bagaimanakah cara kencing yang benar? Setiap pria seharusnya kencing sambil berjongkok. Bukan duduk seperti yang biasa di toilet modern atau toilet yang dikhususkan untuk berdiri. Cara kencing yang benar haruslah berjongkok sambil beberapa kali berdehem. Karena berdehem akan memompa sisa air kencing dalam kantong zakar supaya terus mengalir keluar. Dalam keadaan berjongkok, kedua tulang paha akan melonggarkan jepitan pada buah zakar. Sehingga otot-ototnya akan tetap terjaga. Berbeda dengan kencing dalam keadaan berdiri yang menyebabkan otot-toto paha dan buah zakar mengendur. Penyebabnya tak lain adalah sisa-sisa air kencing yang mengendap dan terkumpul pada batang dan buah zakar.
Ada alasan lain yang juga sangat masuk akal. Ketika kencing dalam posisi berdiri, air seni akan mudah terciprat ke mana-mana. Apalagi jika dilakukan di atas lantai atau tanah datar. Cipratan air seni tersebut bisa menyebar ke ujung celana atau pakaian. Akibatnya menghalangi kesucian seseorang dalam beribadah. Sisa air seni dalam pakaian dan tubuh juga bisa menyebarkan kotoran dan bakteri yang memicu penyakit. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam membasuh sisa air kencing apalagi jika dilakukan dalam posisi berdiri. Nah, itulah beberapa alasan mengapa pria tidak dibolehkan kencing sambil berdiri. Sekarang, semuanya sudah tidak menjadi misteri lagi dan bisa dijelaskan secara masuk akal.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment