Waspada Batu Mulia Imitasi dari Tiongkok!

Ilustasi (Foto: Listverse) 

YOGYAKARTA - Bagi kalian pecinta Batu Mulia berhati-hatilah saat anda ingin membeli Batu Mulia, pasalnya sudah marak batu-batu imitasi asal Tiongkok, ini perlu kita waspadai bersama," kata Ketua Komunitas Batu Gambar Indonesia, Syam Siamnata.
Hal itu disampaikan usai mengelar jumpa pers rencana akan digelar kontes batu gambar tingkat nasional pada 12-16 Agustus 2015 nanti di Halaman Stasiun TVRI Yogyakarta, Jalan Magelang, Yogyakarta. Kontes batu gambar itu akan memperebutkan satu unit mobil classik jenis sedan, Lucky Draw yang bakal dibawa pulang peserta lomba yang menang.

"Batu mulia Imitasi ini jelas sangat merugikan kita sebagai pemilik batu alam asli Indonesia. Batu Imitasi diklaim dari Indonesia, kemudian soal penjualan juga rendah," ujar Syam
Untuk melihat batu gambar tersebut imitasi, tidak lah mudah karena harus menggunakan peralatan di Labolatorium mengenai keaslian batu. Salah satu peralatan dalam lab berupa lensa untuk melihat supaya lebih besar sebanyak 200 kali.
"Kalau dengan kasat mata, kita lihat tidak bisa membedakan batu asli atau imitasi, dengan senter pun juga tidak bisa," katanya.
Syam mengaku tidak mengetahui peralatan apa yang dipergunakan untuk membuat batu palsu. Namun, dia memprediksi peralatan tersebut sangat cangih karena kemiripan dengan batu asli Indonesia mendekati sempurna. "Kita enggak tahu kok bisa membuat batu imitasi, mungkin mereka memiliki peralatan yang cangih," ujarnya.
Dirinya menyebut sudah ada temuan batu gambar imitasi asal Tiongkok yang menyebar di Pacitan, Jawa Timur. Batu tersebut diklaim dari Pacitan, kota kelahiran mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Di Pacitan (Jatim) sudah ada batu Imitasi asal Cina. Itu sudah termasuk penipuan, mengaku batu asli sana (Pacitan) tapi ternyata produk Cina. Kita berharap para pecinta batu gambar untuk mengecek keaslian batu di lab," paparnya.
Syam juga berharap ada lab-lab pada setiap central penghasil batu alam asli Indonesia. Sehingga keaslian batu bisa langsung dideteksi dengan pengujian di lab. "Lab di Jakarta ada, di Yogya ini baru ada satu di XT Squer, tapi memang sebaiknya setiap sentral penghasil batu mulia itu ada Lab," jelasnya

Sumber okezone

Previous
Next Post »
Thanks for your comment